2014 Tahun Sampah Visual menjadi topik bahasan kali ini, sebenarnya merunut dari sebuah event 5 tahunan yang berlangsung di Indonesia yang bernama PEMILU atau Pemilihan Umum. Event ini diselenggarakan untuk memilih calon anggota legislatif sebagai perwakilan rakyat di DPR (pusat), DPRD tingkat 1(Propinsi), DPRD tingkat 2 (Kabupaten/Kota), DPD (Dewan Perwakilan Daerah di MPR-RI), dan juga calon Presiden-Wakil Presiden RI.
Disebuah kota yang bernama Yogyakarta, ada seorang dosen dari kampus Institut Seni Indonesia (ISI Yogyakarta) yang sedang mengkampanyekan "Reresik Sampah Visual". Dalam kampanye yang dilakukan oleh Komunitas Reresik Visual, mereka menggunakan media sosial dan menggelar aksi simpatik di masyakarat. Dan berikut adalah berita yang termuat dalam Harian Tempo
![]() |
source : http://sumbotinarbuko.com |
Dosen sekaligus ahli komunikasi visual dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Sumbo Tinarbuko mengajak orang yang jengah terhadap pemasangan sembarangan alat peraga kampanye partau politik dan/atau calon legislator di ruang publik, dengan memanfaatkan media sosial untuk bersama² mengkritiknya.
Bagi teman² yang membaca ini, ini ada beberapa referensi yang ane ambil dari blognya pak Sumbo Tinarbuko
Dan juga Komunitas Reresik Visual membuat petisi di change.org/sampahvisual
. dan inilah Tujuh Sikap Komunitas Reresik Sampah Visual....
Jika ingin bergabung dengan Komunitas Reresik Sampah Visual, silahkan langsung buka..
Dari ane.. mohon maaf jika kata-kata bisa menyinggung teman-teman semua..
No comments :
Post a Comment
Etika Komentar Sebaiknya :
1. Tidak menyertakan live link atau keyword.
2. Usahakan sesuai dengan isi blog.
3. Tidak untuk Spam.
4. Kritik yang membangun, atau Oto Kritik.
5. Hargai pendapat dari komentator dan penulis.
comment backlink no follow no index :D
Terima Kasih.... :)