Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Berlanjut Sebagai Hasil Dari Pencarian di Barat Perth

Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Berlanjut Sebagai Hasil Dari Pencarian di Barat Perth

KUALA LUMPUR / PERTH , 1 April ( Reuters ) - Kata-kata terakhir dari kokpit pesawat Malaysia yang hilang adalah standar " Selamat Malam Malaysia tiga tujuh nol " , pihak berwenang Malaysia mengatakan , mengubah account mereka dari komunikasi terakhir kritis dari lebih santai " Baiklah, selamat malam. "


Koreksi hampir empat minggu setelah penerbangan MH370 menghilang dibuat sebagai otoritas Malaysia menghadapi kritik keras, terutama dari China , untuk ketidakmampuan pelaksana pencarian dan menahan informasi.

Analisis telaten data radar dan informasi satelit yang terbatas telah memfokuskan pencarian pada luas, arus tidak ramah dari Samudera Hindia selatan barat kota Perth Australia, tetapi sejauh ini gagal menemukan tanda-tanda itu.

" Selamat Malam Malaysia tiga tujuh nol " akan menjadi lebih formal , standar sign-off (tanda/sinyal) dari kokpit Boeing 777, yang baru saja meninggalkan ruang udara Malaysia yang dikendalikan pada rute dari Kuala Lumpur ke Beijing .

Malaysia mengatakan pesawat itu kemungkinan dialihkan sengaja , mungkin oleh penerbang yang terampil , yang mengarah ke spekulasi keterlibatan satu pilot atau lebih. Penyidik​​, bagaimanapun, telah menentukan ada motif jelas atau bendera merah lainnya di antara 227 penumpang atau 12 kru .

" Kami ingin mengkonfirmasi bahwa percakapan terakhir dalam transkrip antara pengendali lalu lintas udara dan kokpit adalah pada 0119 ( Waktu Malaysia ) dan " Selamat Malam Malaysia tiga tujuh nol , " Departemen Penerbangan Sipil berkata dalam sebuah pernyataan pada akhir Senin.

Beberapa menit kemudian komunikasinya terputus dan ternyata kembali di Malaysia dan menuju Samudera Hindia .

Duta Besar Malaysia untuk China mengatakan kepada keluarga Cina di Beijing pada awal 12 Maret, empat hari setelah penerbangan pergi hilang, bahwa kata-kata terakhir telah " Baiklah, selamat malam " .

Pernyataan itu mengatakan pihak berwenang masih melakukan "penyelidikan forensik" ​​untuk menentukan apakah kata-kata terakhir dari kokpit yang oleh pilot atau co-pilot. Sebelumnya, Malaysia Airlines mengatakan bahwa kata-kata itu diyakini berasal dari co-pilot .

PENCARIAN PESAWAT MALAYSIA AIRLINES MH370 BERLANGSUNG

Sembilan kapal dan 10 pesawat kembali dalam perburuan reruntuhan dari MH370 pada Selasa, berharap untuk menemukan lebih dari obyek memancing dan obyek mengambang lain yang ditemukan sejauh ini.

"Pencarian berlangsung, " ujar Menteri Pertahanan Australia David Johnston mengatakan kepada radio Broadcasting Corp Australia dari Perth . " Kami punya sekitar 200 penerbang di udara pada waktu yang telah ditentukan... terbang di atas lokasi itu untuk mencari puing-puing. Ini adalah tugas yang sangat sulit . "

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan melakukan perjalanan ke Perth pada hari Rabu untuk melihat operasi secara langsung.

Di antara kapal karena bergabung dengan pencarian dalam beberapa hari mendatang adalah kapal angkatan pertahanan Australia, Pelindung Samudra (The Ocean Shield), yang telah dilengkapi dengan locator kotak hitam AS yang mutakhir dan pesawat tanpa awak bawah air .

Waktu hampir habis karena sinyal yang ditransmisikan oleh kotak hitam pesawat yang hilang itu akan mati sekitar 30 hari setelah terjadi kecelakaan karena hidup baterai yang terbatas, meninggalkan peneliti dengan tugas yang jauh lebih sulit .

Yang diberi wewenang oleh Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan ia akan membahas penyebaran " aset militer yang lebih spesifik " selama pertemuan para menteri pertahanan regional dengan Amerika Serikat di Hawaii yang ia hadiri sejak hari Selasa .

" Saya akan membahas dengan Amerika Serikat, dan teman-teman lain dan sekutu, cara terbaik kita dapat memperoleh aset yang dibutuhkan untuk memungkinkan pencarian laut dalam dan pemulihan, " kata Hishammuddin, yang juga menteri pertahanan Malaysia .

Seorang hakim Illinois pada Senin menolak mosi firma hukum AS untuk memperoleh bukti kemungkinan desain dan cacat manufaktur dari Boeing dan Malaysia Airlines sehubungan dengan hilangnya penerbangan . ( Tambahan pelaporan oleh Matt Siegel di Perth , Menulis oleh Lincoln Feast , Editing by Michael Perry )

Malaysia Missing Plane Hunt Continues As Search Resumes West Of Perth
Reuters  | by  Stuart Grudgings and Michael Martina
Posted: 03/31/2014 9:32 pm EDT Updated: 04/01/2014 1:59 am EDT




KUALA LUMPUR/PERTH, April 1 (Reuters) - The last words from the cockpit of the missing Malaysian airliner were a standard "Good night Malaysian three seven zero", Malaysian authorities said, changing their account of the critical last communication from a more casual "All right, good night."
The correction almost four weeks after Flight MH370 vanished was made as Malaysian authorities face heavy criticism, particularly from China, for mismanaging the search and holding back information.
Painstaking analysis of radar data and limited satellite information has focused the search on a vast, inhospitable swathe of the southern Indian Ocean west of the Australian city of Perth, but has so far failed to spot any sign of it.
"Good night Malaysian three seven zero" would be a more formal, standard sign-off from the cockpit of the Boeing 777, which was just leaving Malaysia-controlled air space on its route from Kuala Lumpur to Beijing.
Malaysia says the plane was likely diverted deliberately, probably by a skilled aviator, leading to speculation of involvement by one or more of the pilots. Investigators, however, have determined no apparent motive or other red flags among the 227 passengers or the 12 crew.
"We would like to confirm that the last conversation in the transcript between the air traffic controller and the cockpit is at 0119 (Malaysian Time) and is "Good night Malaysian three seven zero," the Department of Civil Aviation said in a statement late on Monday.
Minutes later its communications were cut off and it turned back across Malaysia and headed toward the Indian Ocean.
Malaysia's ambassador to China told Chinese families in Beijing as early as March 12, four days after the flight went missing, that the last words had been "All right, good night".
The statement said authorities were still conducting "forensic investigation" to determine whether the last words from the cockpit were by the pilot or the co-pilot. Previously, Malaysia Airlines has said that the words were believed to have come from the co-pilot.

SEARCH GOES ON
Nine ships and 10 aircraft resumed the hunt for wreckage from MH370 on Tuesday, hoping to recover more than fishing objects and other flotsam found so far.
"The search goes on," Australian Defence Minister David Johnston told Australian Broadcasting Corp radio from Perth. "We've got about 200 aviators in the air at any given time ... flying over the site looking for debris. It's a very difficult task."
Malaysian Prime Minister Najib Razak will travel to Perth on Wednesday to see the operations first hand.
Among the vessels due to join the search in the coming days is an Australian defence force ship, the Ocean Shield, that has been fitted with a sophisticated U.S. black box locator and an underwater drone.
Time is running out because the signal transmitted by the missing aircraft's black box will die about 30 days after a crash due to limited battery life, leaving investigators with a vastly more difficult task.
Malaysia's acting transport minister, Hishammuddin Hussein, said he would discuss the deployment of "more specific military assets" during a regional defence ministers' meeting with the United States in Hawaii that he is attending from Tuesday.
"I shall be discussing with the United States, and our other friends and allies, how best we can acquire the assets needed for possible deep sea search and recovery," said Hishammuddin, who is also Malaysia's defence minister.
An Illinois judge on Monday dismissed a U.S. law firm's motion to obtain evidence of possible design and manufacturing defects from Boeing and Malaysian Airlines in connection with the disappearance of the flight. (Additional reporting by Matt Siegel in Perth; Writing by Lincoln Feast; Editing by Michael Perry)

Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dikutip dari artikel di Reuters.com dan HuffingtonPost.com