Hilangnya Penerbangan MH370 Malaysia Airlines : Pencarian Bertambah Setelah Objek Ditemukan

Hilangnya Penerbangan MH370 Malaysia Airlines : Pencarian Bertambah Setelah Objek Ditemukan

* 10 kapal , 10 pesawat berangkat menuju area pencarian barat dari Perth

* Awan rendah, hujan dipastikan ada di daerah pencarian - AMSA

* Drone Bawah Laut, kotak hitam detektor menuju area pencarian

* Menteri transportasi Malaysia bertemu dengan keluarga Cina


PERTH / KUALA LUMPUR , 30 Maret ( ANTARA News) - Sepuluh kapal dan banyak pesawat akan mencari balutan Samudera Hindia sebelah barat dari Perth pada hari Minggu, mencoba lagi untuk menemukan beberapa jejak yang hilang Penerbangan MH370 Malaysia Airlines setelah lebih dari tiga minggu sia-sia dan frustasi dalam pencarian.

Banyak objek telah terlihat dalam dua hari sejak pemerintah Australia memindahkan pencarian 1.100 km ( 685 mil) setelah mendapatkan analisis baru dari radar dan data satelit menyimpulkan Boeing 777 menempuh perjalanan lebih cepat dan untuk jarak yang lebih pendek setelah menghilang dari layar radar sipil pada tanggal 8 Maret .

Namun, tidak ada yang terkonfirmasi berasal dari Penerbangan MH370 Malaysia Airlines dan waktu terus berjalan  untuk mencari puing-puing, bekerja di luar zona kecelakaan dan memulihkan data rekaman suara " kotak hitam " pesawat dan data sebelum baterai ping lokasi mereka mati .

Sebuah kapal angkatan laut Australia yang dilengkapi dengan pendeteksi kotak hitam AS canggih dan pesawat tak berawak bawah air seharusnya berangkat pada hari Minggu. Namun ADV Samudra Shield akan menempuh perjalanan beberapa hari untuk mencapai zona pencarian , area seukuran New Mexico beberapa 1.850 km ( 1.150 mil) di sebelah barat Perth .

Malaysia mengatakan pesawat, yang menghilang kurang dari satu jam dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing , kemungkinan besar dialihkan sengaja. Penyidik ​​telah menentukan ada motif jelas atau bendera merah lainnya di antara 227 penumpang atau 12 kru .

ANCAMAN CUACA DALAM PENCARIAN PENERBANGAN MH370 MALAYSIA AIRLINES YANG DIPERLUAS

The Otorita Keselamatan Maritim Australia ( AMSA ) mengatakan pesawat dari Cina , Australia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Amerika Serikat akan mencari pada hari Minggu.

" Cuaca di daerah pencarian diperkirakan akan memperburuk hari ini dengan mandi cahaya dan awan rendah, meskipun demikian operasi pencarian diperkirakan akan terus berlanjut , " kata AMSA dalam sebuah pernyataan

Kapal Negara Cina dan kapal angkatan laut Australia mengambil benda kemarin tapi tidak ada yang dikaitkan dengan Penerbangan MH370 Malaysia Airlines.

 kapal angkatan laut negara Cina Jinggangshan, yang membawa dua helikopter, mencapai area pencarian baru awal pada hari Sabtu di mana diharapkan untuk fokus pada mencari permukaan pesawat, tumpahan minyak dan jaket penyelamat di daerah laut beberapa 6.900 km persegi, kantor berita negara Xinhua melaporkan .

Pencarian, sedang dikoordinasikan oleh pihak Australia, telah melibatkan kerjasama multilateral yang belum pernah terjadi sebelumnya antara lebih dari 12 negara dan 60 pesawat terbang dan kapal laut telah diganggu oleh persaingan regional dan keengganan untuk berbagi informasi yang berpotensi penting karena masalah keamanan.

PROTES KELUARGA KORBAN MH370 MALAYSIA AIRLINES 

Pemerintah Malaysia bawah kritik keras dari China, rumah bagi lebih dari 150 penumpang, di mana kerabat yang hilang telah menuduh pemerintah dengan unsur "penundaan dan penipuan " .

Lebih dari 20 kerabat China menggelar aksi protes singkat pada hari Sabtu di luar Hotel Lido di Beijing di mana keluarga telah tinggal selama tiga minggu terakhir, menuntut bukti nasib pesawat itu .

Aksi protes damai datang hanya beberapa hari setelah puluhan kerabat keluarga yang marah dan berakhir bentrokan dengan kepolisian setelah mencoba untuk menyerang kedutaan besar Malaysia.

Banyak pengunjuk rasa hari Sabtu membawa slogan-slogan menuntut " kebenaran" tentang rasa kehilangan orang yang mereka cintai.

" Mereka tidak punya bukti yang jelas, " kata Steve Wang , yang memiliki kerabat di dalam penerbangan MH370. " ( Kesimpulan mereka ) hanya didasarkan pada matematika ( analisis ) dan mereka menggunakan model matematika yang tidak pasti. Kemudian mereka sampai pada kesimpulan bahwa saudara-saudara kita semua telah pergi. "

Yang bertindak sebagai Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan negaranya berkomitmen untuk mengawal penyelidikan sampai kesimpulan akhir.

" Apa yang mereka inginkan dari kami adalah komitmen untuk melanjutkan pencarian, dan yang telah kami berikan, tidak hanya atas nama pemerintah Malaysia tetapi begitu banyak negara yang terlibat, " katanya kepada wartawan di Kuala Lumpur setelah berbicara dengan keluarga pada hari Sabtu .

Selama lebih dari seminggu, upaya internasional telah menjelajahi lautan seluas 2.500 km ( 1.550 mil) barat daya dari Perth , di mana citra satelit menunjukkan kemungkinan puing-puing dari Penerbangan MH370 Malaysia Airlines . Zona pencarian kini telah ditinggalkan .

Pada minggu pertama pencarian Vietnam, kapal dan pesawat negara Cina dan Malaysia memusatkan upayanya di Laut Cina Selatan .

Pergeseran pencarian ke utara didasarkan pada analisis telaten data radar militer Malaysia dan pembacaan satelit dari perusahaan Inggris Inmarsat. ( Tambahan pelaporan oleh Matt Siegel di Perth , Rujun Shen di Kuala Lumpur , Lincoln Feast dan Jane Wardell di Sydney , Paul Carsten dan Xihao Jiang di Beijing , Menulis oleh Lincoln Feast , Editing by Dean Yates )

Diterjemahkan dari sumber berita (reuters.com dan HuffingtonPost.com)

* 10 ships, 10 aircraft head for search area west of Perth
* Low cloud, showers expected in search area - AMSA
* Undersea drone, black box detector head for search area
* Malaysian transport minister meets with Chinese families

PERTH/KUALA LUMPUR, March 30 (Reuters) - Ten ships and as many aircraft will search a swathe of the Indian Ocean west of Perth on Sunday, trying again to find some trace of missing Malaysia Airlines Flight MH370 after more than three weeks of fruitless and frustrating hunting.
Numerous objects have been spotted in the two days since Australian authorities moved the search 1,100 km (685 miles) after new analysis of radar and satellite data concluded the Boeing 777 travelled faster and for a shorter distance after vanishing from civilian radar screens on March 8.
However, none has been confirmed as coming from Flight MH370 and time is running out to find any debris, work out a likely crash zone and recover the aircraft's "black box" voice and data recorders before batteries pinging their location die.
An Australian navy ship fitted with a sophisticated U.S. black box locater and an unmanned underwater drone is due to leave later on Sunday. But the ADV Ocean Shield will take days to reach the search zone, an area the size of New Mexico some 1,850 km (1,150 miles) to the west of Perth.
Malaysia says the plane, which disappeared less than an hour into a flight from Kuala Lumpur to Beijing, was likely diverted deliberately. Investigators have determined no apparent motive or other red flags among the 227 passengers or the 12 crew.
WEATHER THREATENS EXPANDED SEARCH
The Australian Maritime Safety Authority (AMSA) said aircraft from China, Australia, Japan, South Korea, Malaysia and the United States would be searching on Sunday.
"Weather in the search area is forecast to worsen today with light showers and low cloud, though search operations are expected to continue," AMSA said in a statement
Both a Chinese ship and an Australian navy vessel picked up objects yesterday but nothing has been linked to Flight MH370.
The Chinese navy vessel Jinggangshan, which carries two helicopters, reached the new search area early on Saturday where it was expected to focus on searching for plane surfaces, oil slicks and life jackets in a sea area of some 6,900 sq km, state news agency Xinhua reported.
The search, being coordinated by Australia, has involved unprecedented cooperation between more than two dozen countries and 60 aircraft and ships but has also been bedevilled by regional rivalries and an apparent reluctance to share potentially crucial information due to security concerns.
FAMILY PROTESTS
The Malaysian government has come under strong criticism from China, home to more than 150 of the passengers, where relatives of the missing have accused the government of "delays and deception".
More than 20 Chinese relatives staged a brief protest on Saturday outside the Lido hotel in Beijing where families have been staying for the past three weeks, demanding evidence of the plane's fate.
The peaceful protest came just days after dozens of angry relatives clashed with police after trying to storm the Malaysian embassy.
Many of Saturday's protesters carried slogans demanding the "truth" about their lost loved ones.
"They don't have any direct evidence," said Steve Wang, who had a relative on the flight. "(Their conclusion) is only based on mathematical (analysis) and they used an uncertain mathematical model. Then they come to the conclusion that our relatives are all gone."
Malaysia's acting Transport Minister Hishammuddin Hussein said his country was committed to seeing the investigation through to its final conclusion.
"What they want from us is a commitment to continue the search, and that I have given, not only on behalf of the Malaysian government but the so many nations involved," he told reporters in Kuala Lumpur after speaking with families on Saturday.
For more than a week, the international effort had been scouring seas 2,500 km (1,550 miles) southwest of Perth, where satellite images had shown possible debris from Flight MH370. That search zone has now been abandoned.
In the first week of the search, Vietnamese, Chinese and Malaysian ships and planes concentrated their efforts in the South China Sea.
The shift north of the search was based on painstaking analysis of Malaysian military radar data and satellite readings from British company Inmarsat. (Additional reporting by Matt Siegel in Perth, Rujun Shen in Kuala Lumpur, Lincoln Feast and Jane Wardell in Sydney, Paul Carsten and Xihao Jiang in Beijing; Writing by Lincoln Feast; Editing by Dean Yates)

Semoga bermanfaat bagi pembaca.